EKBIS.CO, SEMARANG -- Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (Apmiso) Jawa Tengah siap menggunakan daging sapi impor menyusul tingginya harga daging sapi lokal.
"Untuk daging impor ini kami sudah bekerja sama dengan Bulog dan PT Berdikari. Menurut jadwal, akhir bulan Mei impor dari daging Australia akan datang," kata Ketua Apmiso Jawa Tengah Lasiman di Semarang, Rabu.
Meski siap menggunakan daging sapi impor, jika harga terlalu mahal maka pihaknya akan menolak.
Lasiman mengatakan acuan harga yang digunakan khusus untuk daging sapi impor ini Rp65 ribu/kg sudah sampai di Semarang.
"Daging ini khusus untuk pembuatan bakso. Untuk konsumsi satu harinya khusus Semarang saja bisa mencapai lima ton," katanya.
Dari sisi kualitas, Lasiman mengatakan daging impor juga tidak kalah baik dengan daging lokal. Meski datang dalam bentuk beku, daging sapi impor ini adalah jenis daging kering.
"Daging jenisnya ada dua, yaitu daging basah dan kering. Kalau untuk yang basah ini tidak baik digunakan untuk pembuatan bakso," katanya.
Menurut dia, selama memiliki kualitas baik dan harga sesuai dengan acuan, pihaknya menjamin para pedagang siap membeli sebanyak apapun daging yang didatangkan.
"Meski demikian, kami tetap menyarankan para pedagang bakso se Jawa Tengah, selagi harga daging lokal terjangkau pakailah daging lokal," katanya.
Saat ini harga daging sapi lokal di kisaran Rp110 ribu/kg. Bagi sebagian pedagang, harga ini terlalu tinggi mengingat satu porsi bakso masih dihargai Rp10 ribu.
"Idealnya, dengan harga daging tersebut, harga satu porsi bakso di kisaran Rp12 ribu. Ini sudah harga minimal," katanya.