Sabtu 28 May 2016 07:34 WIB

Harga Emas Lanjutkan Penurunan

Red: Nur Aini
Harga emas.
Foto: Reuters
Harga emas.

CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun untuk sesi perdagangan kedelapan berturut-berturut pada Jumat (27/5), tertekan oleh dolar AS yang menguat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun enam dolar AS atau 0,49 persen, menjadi 1.216,70 dolar AS per ounce.

Emas berjangka mencatat harga penutupan terendah sejak 22 Februari tahun ini. Untuk minggu ini, berdasarkan kontrak teraktif, emas berjangka mengalami penurunan 2,89 persen. Indeks dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan produk domestik bruto meningkat ke tingkat pertumbuhan tahunan plus 0,8 persen, naik 0,3 dari estimasi awal. Para analis mencatat bahwa angka PDB ini masih dalam ekspektasi, tetapi berkurangnya pelemahan adalah tanda positif bagi para investor dan memberikan tekanan terhadap logam mulia.

Indeks Dow Jones Industrial Average juga naik 33 poin, atau 0,19 persen pada pukul 19.00 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan logam mulia biasanya turun.

Ketua The Fed AS Janet Yellen juga berbicara setelah penutupan pasar pada Jumat, dan investor memperkirakan komentarnya akan diperhitungkan dalam harga logam mulia setelah perdagangan dimulai kembali setelah libur panjang akhir pekan pada Selasa mendatang.

Perak untuk pengiriman Juli turun 7,40 sen, atau 0,45 persen, menjadi ditutup pada 16,269 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 13,60 dolar AS, atau 1,37 persen, menjadi ditutup pada 982,20 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement