Ahad 29 May 2016 19:10 WIB

Menkeu Sebut Dua Faktor Perlemah Rupiah

Red: Nur Aini
 Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyatakan ada dua permasalahan terkait nilai transaksi rupiah yang melemah terhadap dolar AS yang hampir menembus level Rp 13.700.

"Ya ada dua, satu memang spekalusi bahwa Federal Reserve mungkin menaikkan tingkat bunga sekitar Juni atau Juli ada kemungkinan naiknya dua kali dalam setahun. Jadi itu masih kemungkinan, itu lah yang dijadikan bahan spekulasi dan itu berlaku untuk semua mata uang emerging market," kata Menkeu di Jakarta, Ahad (29/5).

Kedua, kata Menkeu, ada kebutuhan dolar AS dalam negeri karena perusahaan asing banyak yang membayar dividen.

Sementara itu, terkait utang pemerintah yang naik, Menkeu menyatakan hal tersebut akibat depresiasi dan memang kita merealisasikan utang pada tahun ini "Ya utang kita kendalikan masih 27 persen dari GDP itu kecil sekali untuk keluaran banyak negara di dunia yang setara Indonesia. Masih sangat terkendali," ujar Menkeu.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement