EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, kontribusi ekspor sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga.
"Kontribusi dari ekspor hanya 15 persen, masih jauh dari UMKM Thailand yang 30 persen, dan Filipina 25 persen," ujarnya saat pertemuan pengurus Kadin Pusat dengan Kadin Provinsi di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (31/5).
Padahal, menurutnya, perdagangan bebas sesuatu yang tidak bisa dihindari bagi Indonesia termasuk sektor UMKM. "Kita mau tidak mau menjadi bagian dari perdagangan bebas," katanya.
Ia menilai, keberpihakan kepada sektor tersebut harus dilakukan sehingga arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja lebih terintegrasi. "Kita apresiasi pemerintah kebijakan KUR, yang 9 tahun, ke depan Insya Allah 7 persen," ucapnya.
Kolaborasi, lanjutnya, memegang peran penting dalam kemajuan UMKM Indonesia, termasuk pada akses pendanaan, teknologi, sumber daya, dan promosi. "Kita berkolaborsi untuk (memberi) masukan kebijakan yang kongkrit yang bisa diimplementasikan untuk UMKM," katanya menambahkan.