EKBIS.CO, WASHINGTON -- Bank Dunia memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan global pada 2016 menjadi 2,4 persen. Lembaga itu menyatakan ekonomi dunia sedang menghadapi permasalahan yang lebih kuat.
Dalam Laporan Prospek Ekonomi Global yang dirilis Selasa (7/6), lembaga yang berbasis di Washington itu memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 2,4 persen pada 2016, 0,5 persentase poin lebih rendah dari perkiraan bank pada Januari. "Meskipun krisis keuangan global saat ini tujuh tahun di belakang kami, perekonomian dunia masih berjuang untuk mendapatkan kembali momentum," kata Kaushik Basu, kepala ekonom di Bank Dunia.
Pertumbuhan terus tertatih-tatih di negara-negara maju, sementara ada perbedaan kinerja yang cukup besar di seluruh negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang, serta pertumbuhan yang secara keseluruhan masih di bawah potensi. Menurut laporan itu, ekonomi negara-negara berkembang diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,5 persen pada 2016, 0,6 persentase poin lebih rendah dibandingkan proyeksi Januari. Sedangkan, ekonomi negara-negara maju diperkirakan akan tumbuh 1,7 persen tahun ini, 0,5 persentase poin lebih rendah dari perkiraannya pada Januari.
Di antara negara-negara emerging market utama, ekonomi Cina diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,7 persen tahun ini, India diperkirakan akan tumbuh pada kecepatan kuat 7,6 persen, sementara Brazil dan Rusia akan melihat pertumbuhan ekonomi mereka masing-masing merosot 4,0 persen dan 1,2 persen, turun lebih lanjut dari perkiraan Januari Bank Dunia.
Laporan itu menyatakan dalam lingkungan pertumbuhan yang lemah, ekonomi global semakin menghadapi risiko-risiko penurunan, termasuk pelambatan lebih lanjut di negara-negara emerging markets utama, perubahan tajam dalam sentimen pasar keuangan serta stagnasi di negara-negara maju. Selain itu, ekonomi global menghadapi sebuah periode harga komoditas rendah yang lebih lama dari perkiraan, serta pengetatan kebijakan dan ketidakpastian geopolitik.