Rabu 08 Jun 2016 21:35 WIB

Terminal BBM Diserang Preman, Pertamina Minta Jaminan Keamanan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: M.Iqbal
Aktivitas pengisisan bahan bakar di fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Jumat (25/7).
Foto: dokrep
Aktivitas pengisisan bahan bakar di fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Jumat (25/7).

EKBIS.CO, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali membuka layanan operasi Terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat. Langkah ini diambil setelah fasilitas objek vital nasional tersebut menjadi sasaran aksi premanisme.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan pengoperasian Terminal BBM Teluk Kabung dimulai sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (8/6). Layanan kepada masyarakat umum menjadi pertimbangan dan perhatian utama di balik keputusan pengoperasian kembali terminal tersebut.

Namun, kata Wianda, Pertamina secara tegas meminta jaminan pengamanan untuk objek vital nasional kepada aparat terkait dari tindak premanisme agar tidak terulang. Selain itu, aparat hukum juga diminta tegas menindak para pelaku kerusuhan dan premanisme di filling point TBBM Teluk Kabung. "Kami minta jaminan agar aksi premanisme itu tidak terulang kembali dan para pelakunya ditindak tegas," kata Wianda.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan pascakejadian ini pemerintah telah berkoordinasi dengan aparat keamanan. Hingga saat ini, sebanyak 40 anggota Brimob telah disiagakan di lokasi kejadian.

Sebelumnya diinformasikan, Terminal BBM Teluk Kabung untuk sementara tidak beroperasi setelah terjadi tindak premanisme di areal filling point yang merupakan ring satu TBBM Teluk Kabung. Bermula dari kontrol yang dilakukan oleh Operation Head (OH) TBBM Teluk Kabung pada 13.00 WIB ke lapangan, yang bersangkutan menemui orang yang tidak dikenal dan tanpa identitas.

OH menegur dan menanyakan identitas dari orang tersebut. Namun yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan identitasnya sehingga OH memintanya untuk keluar dari area objek vital nasional.

Akan tetapi, permintaan tersebut mendapatkan perlawanan sebelum berhasil diamankan oleh petugas sekuriti. Akan tetapi, sekitar pukul 13.15 WIB, sekumpulan preman datang menyerbu filling shed dan menyerang  OH dan terjadi tindak penganiayaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement