EKBIS.CO, JAKARTA -- Berdasarkan survei HSBC Power of Protection 2015, masyarakat Indonesia mengasosiasikan kemapanan dengan tiga hal yaitu memiliki rumah, memiliki simpanan dana pendidikan anak dan memiliki bisnis sendiri. Untuk mempermudah jalan menuju kemapanan tersebut, HSBC memiliki tiga solusi yang mudah melalui HSBC Advance.
SVP & Head of Customer Value HSBC Vira Widiyasari mengatakan HSBC Advance hadir sebagai solusi untuk mempermudah masyarakat dalam mewujudkan ketiga aspirasi kemapanan tersebut. Pasalnya, HSBC Power of Protection 2015 menunjukkan bahwa masyarakat juga membutuhkan mitra pendamping sebagai pembimbing sekaligus pemberi solusi finansial untuk menjaga kedisiplinan menabung tersebut.
"Uang pangkal itu tidak murah, begitu pula dengan children education dan memulai bisnis," terang Vira saat ditemui usai lokakarya HSBC Menuju Mapan di Shangri La Hotel.
Vira mengatakan salah satu program yang ditawarkan HSBC Advance ialah Home Ownership Plan. Melalui program ini, lanjut Vira, masyarakat akan dibantu untuk menabung uang muka pembelian rumah sebesar Rp 3,5 juta per bulan selama 2-5 tahun yang akan dipotong secara otomatis dari rekening.
Setelah dana uang muka pembelian rumah terkumpul, masyarakat juga akan mendapatkan hadiah berupa Home Renovation Loan hingga Rp 250 juta serta fasilitas Home Loan hingga 100 kali dari nilai tabungan bulanan. Di samping itu, masyarakat juga tetap akan mendapatkan kesempatan untuk berduskusi mengenai perencanaan keuangan dengan tim ahli.
"Ini jalan panjang yang butuh kedisiplinan, karena itu ada penghargaannya," tambah Vira.
Program lain dari HSBC Advance ialah Business Start Up Plan. Dengan jumlah tabungan bulanan Rp 3,5 juta, Vira mengatakan masyarakat juga akan mendapatkan pinjaman dana yang diberikan di awal program dengan besaran hingga Rp 250 juta. Dana untuk memulai bisnis tersebut juga akan mendapat tambahan dukungan dana siap pakai hingga 90 persen dari deposito.
Program ketiga dari HSBC Advance ialah Children Education Plan. Melalui program ini, Vira mengatakan masyarakat tak hanya akan mendapatkan dukungan pengembagan dana pendidikan secara optimal tetapi juga pinjaman dana pendidikan hingga Rp 250 juta.
"Di negara lain belum ada, Indonesia menjadi perintis," ujar Vira.