EKBIS.CO, JAKARTA -- Di Ramadhan, bisnis pembiayaan gadai emas di bank-bank syariah dan Pegadiaan tetap tumbuh. Gadai emas dimanfaatkan nasabah untuk modal usaha selama Ramadhan dan kepentingan mendesak lain.
Pjs Corporate Secretary Group Head BRI Syariah Indriati Tri Handayani menyampaikan, bisnis gadai emas pada Ramadhan ini terdapat peningkatan sebesar Rp 1,1 miliar atau 0,69 persen dibanding sebelum Ramadhan. Selama Ramadhan pula, BRISyariah menggelar program spesial ujrah dimana ujrah gadai turun dua persen dibanding ujrah biasanya.
Ujrah gadai loga mulai yang semula 16 persen turun menjadi 14 persen per tahun. Sementara ujrah gadai perhiasan yang semula 18 persen menjadi 16 persen per tahunnya.
''Sementara untuk produk kepemilikan logam mulia atau cicil emas saat ini bukan menjadi salah satu fokus BRISyariah sehingga tidak terdapat kenaikan yang signifikan,'' ungkap Indriati, Kamis (16/6).
General Manager Strategic Business Unit Syariah PT Pegadaian (Persero), Rully Yusuf bersyukur penyerapan pembiayaan gadai meningkat terutama di awal Ramadhan ini. Cukup banyak nasabah memanfaatkan momen Ramadhan untuk membuka usaha dengan modal dari hasil gadai emas, selain juga untuk kebutuhan mendesak.
Namun, nanti akan ada pula momen saat THR mulai dibagikan, nasabah akan menebus emasnya yang digadai. ''Kenaikan ada, tapi tidak ada yang fenomenal,'' ungkap Rully.
Di akhir 2015, aset unit syariah PT Pedagaian sudah mencapai Rp 3,1 triliun dan meningkat menjadi Rp 3,89 triliun pada Mei 2016.Saat ini unit syariah PT Pegadaian memiliki 611 gerai.
Sementara SEVP Retail Banking BSM Muhammad Busthami, mengungkapkan, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri merupakan periode low season bisnis gadai dan cicil emas BSM karena banyak nasabah gadai yang menebus perhiasannya untuk dipakai di hari raya.
Namun secara bisnis, gadai dan cicil emas BSM cenderung stabil bahkan tumbuh walaupun tidak terlalu besar. Secara year on year pada Mei 2016 dibandingkan Mei 2015, bisnis gadai dan cicil emas tumbuh 30 persen.