EKBIS.CO, JAKARTA -- Produk olahan hasil laut Indonesia berhasil meraup untung sebesar 3,74 juta dolar AS dalam pameran China International Aquatic Products Exposition (CIAPE) di Zhanjiang International Conference and Exhibition Center, Guangdong, Cina. Produk yang paling banyak dipesan adalah ikan beku dan udang beku.
"Nilai tersebut kemungkinan akan bertambah karena banyak permintaan yang harus segera ditindaklanjuti," ujar Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti dalam keterangan tertulisnya, Ahad (26/6).
Paviliun Indonesia pada CIAPE 2016 dibangun dengan desain khusus bertemakan Trade with Remarkable Indonesia di lahan seluas 288 meter. Paviliun Indonesia menampilkan 11 perusahaan seafood dan rumput laut, antara lain PT Medan Tropical Canning, PT Inti Luhur Fuja Abadi, PT Madsumaya Indo Seafood, PT Nusantara Alam Bahari, PT Samudra Kencana Mina, PT Bumi Menara Internusa, PT Madu Manis Makmur, PT Indoboga Jaya Makmur, PT Cahaya Bahari Belitung, PT SK Foods Indonesia, dan CV Bintang Mandiri Waskito.
Atase Perdagangan RI di Beijing Dandy Satria Iswara mengatakan, masyarakat Negeri Tirai Bambu sangat gemar mengonsumsi udang dan ikan. Hampir setiap restoran dan rumah makan menyediakan menu produk hasil laut dan perikanan seperti ikan, udang, cumi, lobster, kepiting, kerang, hingga gurita.
"Bertambahnya penduduk dan meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat Cina juga merupakan peluang yang tidak boleh dilewatkan untuk mendongkrak ekspor," kata Dandy.
Cina merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan nonmigas mencapai 42,48 miliar dolar AS pada 2015. Pada periode yang sama, ekspor nonmigas Indonesia ke Cina sebesar 13,26 miliar dolar AS. Adapun produk-produk ekspor nonmigas terbesar Indonesia ke Cina yaitu minyak kelapa sawit, chemical woodpulp, lignite, batu bara, palm kernel, dan copper.
Pada periode 2011-2015, ekspor produk perikanan Indonesia ke RRT terus meningkat, dari 83,47 juta dolar AS menjadi 119,31 juta dolar AS dengan tren positif sebesar 9,17 persen.