EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, secara umum stabilitas ekonomi makro Indonesia sampai bulan Mei 2016 dalam keadaan terjaga. Stabilitas ini tidak lepas dari terjaganya inflasi selama 2016.
Menurut Agus, hingga Mei 2016 inflasi masih berada di angka 3,33 persen (yoy). Untuk bulan Juni hingga pekan ketiga, BI mencatat inflasi baru berada di angka 0,56 persen. "Dengan angka ini kita yakin inflasi hingga Juni 2016 masih akan berada di angka 3,3 persen yoy," kata Agus, Selasa (28/6).
Baca: Inflasi Mei 2016 Tercatat Terendah Sejak 2009
Inflasi yang terkendali ini didukung dengan transaksi berjalan yang semakin baik. Pada 2014, lanjut Agus, pemerintah memiliki defisit mencapai 17 miliar dolar AS. Mesko tahun ini defisit pemerintah mencapai 20 miliar dolar AS, namun jika dibandingkan dengan perekonomian masih berada di angka 2,2 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Ini membuat ekonomi kita secara umum terjaga. Meski ini ada ketidakpastian dari perekonomia duani, tapi kita masih menikmati stabilitas yang terjaga," ungkap Agus.
Untuk nilai pertumbuhan ekonomi (PE) Indonesia, Agus menilai masih bisa berada di atas 5 persen. Walaupun dengan pertumbuhan ekonomi saat ini, pada kuartal kedua kemungkinan nilai PE masih akan sedikit di bawah 5 persen.
"Nilainya ini sekitar 5-5,4 persen. Tapi kami lebih cenderung ke batas bawah," kata dia.
PE ini pun belum bisa diprediksi tinggi karena PE dunia juga sedang melemah dengan harga komoditi yang belum menentu. Apalagi Bank Dunia dan IMF pun telah mengkoreksi adanya penurunan pertumbuhan ekonomi dunia.