Jumat 19 Jan 2018 13:39 WIB

BI Prediksi Inflasi Januari di Bawah 0,71 Persen

Masuknya beras impor diyakini bisa membantu mengendalikan inflasi.

Red: Nidia Zuraya
Kelompok Bahan Makanan Menyumbang Andil Inflasi Terbesar
Foto: Republika/Prayogi
Kelompok Bahan Makanan Menyumbang Andil Inflasi Terbesar

EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta memprediksi inflasi pada bulan Januari 2018 di bawah 0,71 persen atau lebih rendah dari bulan Desember 2017, meskipun terjadi kenaikan harga beras. "Diperkirakan tidak terlalu tinggi, Desember saja 0,71 persen, kalau Januari mungkin di bawah itu," katanya usai upacara serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (19/1).

Ia mengakui jika saat ini terjadi kenaikan harga beras, namun bahan pangan tersebut merupakan salah satu komponen penyumbang inflasi, sedangkan harga komoditas lainnya masih terkendali. Dengan demikian, inflasi pada bulan Januari 2018 diprediksi tidak akan melebihi angka 0,71 persen.

"Apalagi nanti kalau misalnya ada pasokan (beras), ini kan rencana ada pasokan dan diperkirakan pemerintah impor beras akan datang dalam bulan depan untuk mengisi kekosongan sebelum panen," kata dia yang juga Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia itu.

Masuknya beras impor diyakini BI bisa membantu dalam pengendalian inflasi karena hal itu menyangkut masalah pasokan dan permintaan sehingga jika harga tinggi, berarti persediaan terbatas.

Menurut dia, cara mengatasi tingginya harga dilakukan dengan menambah pasokan. "Tetapi menambah suplainya jangan sampai lambat datangnya, misalnya impornya lambat datang. Pas datang, pas panen, nah runyam, jadi harus diatur juga," katanya.

Lebih lanjut, Filianingsih mengatakan Bank Indonesia meyakini inflasi pada tahun 2018 tetap rendah dengan target 3,5 persen plus minus 1 persen. Oleh karena itu, kata dia, kerja sama antar instansi terkait tetap dibutuhkan agar inflasi dapat terkendali.

Jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto selama lebih kurang 4,5 bulan mengalami kekosongan karena pejabat sebelumnya, Ramdan Deni Prakoso mendapat promosi jabatan sebagai Kepala Grup Supervisi Strategis Manajemen Kinerja dan Sumber Daya Manusia Kantor Perwakilan Dalam Negeri di Departemen Regional III.

Selama itu pula, tanggung jawab Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto untuk sementara diemban Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Fadhil Nugroho.

Pada hari Jumat (19/1), tanggung jawab tersebut diserahterimakan dari Fadhil Nugroho kepada Kepala Tim Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Agus Chusaini yang mendapat promosi jabatan sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement