EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah optimis harga daging sapi segar bisa turun di bawah Rp 100 ribu per kg. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini pembentukan harga baru ini setelah pemerintah menggelontorkan daging beku ke pasaran.
Darmin berharap dengan adanya daging beku di pasaran, masyarakat bisa memilih produk daging apa yang bakal mereka pilih, apakah daging beku yang lebih murah atau daging segar yang kini harganya masih bertengger di atas Rp 100 ribu per kg.
"Pasar daging impor beku, belum menyatu benar dengan pasar daging segar. Harga daging di Pasar Jaya, harga masih 120 ribu, tapi kalau daging beku 80 ribu, 75 ribu, kenapa kok tidak dia dorong harga ke tengah? Mestinya begitu," ujarnya, Kamis (7/7).
Ia melanjutkan, terlebih pemerintah sudah cukup lama mencabut sejumlah beleid yang melarang daging sapi beku bisa masuk ke pasar tradisional. Pembentukan harga baru ia proyeksikan bisa berjalan selama satu hingga dua bulan menuju harga di bawah Rp 100 ribu per kg.
Sebelumnya, ia mengaku banyak pedagang besar yang menyatakan tidak bisa menjual daging beku ke pasar tradisional. Alasannya adalah adanya aturan yang melarangnya.
Kini Darmin yakin dengan adanya pencabutan beleid tadi maka pedagang bisa menjual langsung ke pasar tradisional dan mendorong harga daging segar ke angka yang lebih rendah.
"Sebenarnya urusan suka atau tidak suka ada harganya, kalau bedanya 40-50 ribu, masa orang masih cari-cari daging segar. Ini prosesnya sedang berlangsung, sehingga kita berharap bahwa dalam 1-2 bulan ini, dia akan menyatu pasarnya," katanya.
Apalagi, kata Darmin, pemerintah saat ini sedang mendorong masuknya daging kerbau dari India yang harganya jauh lebih murah lagi yakni Rp 60 - 65 ribu per kg.
"Silakan kita lihat pasarnya jadi gimana. Mestinya dia akan menyatu pasarnya sehingga terbentuk harga batu. Mungkin tidak bisa 80 ribu, tapi pasti di bawah 100 ribu (per kg)," kata Darmin.