Selasa 19 Jul 2016 18:09 WIB

KPPU Diminta Selidiki Tender Palapa Ring Paket Timur

Red: Citra Listya Rini
Logo KPPU.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Logo KPPU.

EKBIS.CO,  JAKARTA  -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) diminta menyelidiki proses tender Palapa Ring Paket Timur untuk memastikan proses lelang berjalan sesuai dengan aturan.

“Saya paham kalau Palapa Ring itu adalah kebutuhan nasional, tetapi ada yang aneh di proses dan hasil lelang. Biar tak ada gosip jalanan, saya sarankan KPPU turun melihat proses dan hasil dari tender Palapa Ring paket timur,” kata Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) Kamilov Sagala di Jakarta, Selasa (19/7).

Menurut Kamilov, jika melihat pengumuman lelang dimana Konsorsium XL-Indosat-Alita dinyatakan gugur karena tak memenuhi syarat administrasi memunculkan tanda tanya yang besar.       

“Konsorsium itu isinya Indosat dan XL Axiata. Keduanya bukan pemain ecek-ecek. Masa gugur karena syarat administrasi? Sangat jelas syarat untuk ikut lelang sudah terang benderang ditentukan, patut untuk ditelisik ada apa gerangan, dari kedua belah pihak baik dari peserta lelang maupun panitia lelang. KPPU dapat melakukan investigasi karena ada dugaan persekokolan dalam proses lelang tersebut,” kata Kamilov.

Dikatakan Kamilov, proses beauty contest memang banyak memunculkan penilaian subyektif. “Tetapi ini kan belum dinilai sudah kalah karena syarat adminsitrasi. Pertanyaanya ini kalah atau mengalah? Menkominfo Rudiantara harus menjelaskan ini ke publik,” katanya.

Diungkapkan Kamilov, jika melihat rekam jejak dari Indosat dan XL dalam mengikuti tender yang dilakukan pemerintah, pada 2007 keduanya juga pernah mengundurkan diri dalam lelang Proyek Desa Berdering. “Kalau waktu itu alasan keduanya karena keuangan. Nah, kalau sekarang alasannya apa? Jangan-jangan mengulang lagu lama kaset kusut ini,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Kamilov, tak transparannya proses lelang Palapa Ring menambah daftar tak transparannya sejumlah langkah Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dibawah kepemimpinan Rudiantara.

"Hanya dalam hitungan bulan kita dipertontonkan isu revisi aturan penyelenggaraan telekomunikasi dan frekuensi yang cacat moral. Sekarang lelang triliunan rupiah yang mengundang tanda tanya. Sebaiknya Presiden Joko Widodo evaluasi kinerja Menkominfo sudah sesuai Nawacita dan Trisakti atau belum," katanya.

Seperti diketahui, Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring Paket Timur telah mengumumkan Konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom sebagai pememang dari tender tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement