EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan pergantian sejumlah menteri ekonomi di kabinetnya. Dengan adanya pergantian menteri ekonomi ini diharapkan kebijakan ekonomi pemerintah ke depan akan lebih fokus pada lapangan kerja.
Lapangan kerja dinilai akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain, kapasitas tenaga kerja juga perlu diperhatikan.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menjelaskan, yang paling krusial dalam ekonomi nasional sekarang adalah penyediaan lapangan kerja. Karena pemerintah punya keterbatasan, kuncinya adalah bagaimana kebijakan pemerintah membuat para pengusaha nyaman sehingga ekonomi bisa bergulir.
Diakui Enny, memang ada peningkatan jumlah investasi fisik. Tapi investasi non fisik seperti investasi modal kerja justru minus dua persen. "Ini mengindikasikan investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi menurun," kata Enny dalam paparan Kajian Tengah Tahun Indef mengenai paket kebijakan ekonomi pemerintah di Jakarta, Rabu (27/7).
Menurutnya, investasi yang naik dan disetujui BKPM pun lebih pada sektor tersier yakni sektor yang nilai tambahnya kecil. ''Artinya sekalipun investasi fisik tumbuh tinggi, tapi kalau investasi non fisik masih minus, maka dampak pada investasi keseluruhan tidak ada efeknya,'' tuturnya.
Selain itu, Indef juga menyoroti soal pendapatan masyarakat. Menurut Enny, pendapatan ada kalau ada lapangan kerja. "Lapangan kerja ada kalau sektor penciptanya tumbuh. Maka paket harus dibuat sesuai dengan sektor-sektor yang ingin ditumbuhkan," paparnya.