Hal yang sama juga dituturkan oleh CEO perusahaan digital marketing Bubu.com sekaligus Angel Investor, Shinta Dhanuwardoyo. Menurutnya, startup unicorn adalah startup yang berhasil menawarkan produk dan solusi yang unik bagi masyarakat. Namun, yang paling penting adalah mereka dapat bertahan menjadi leaders di pasar masing-masing, dan mampu menghadapi kompetisi.
Ia menuturkan, pasar Indonesia dan luar negeri pada dasarnya sangat berbeda, sehingga tantangan yang dihadapi startup di Indonesia pun berbeda. Jadi, tidak heran jika Tokopedia misalnya, dianggap startup unicorn di Indonesia, padahal negara lain sudah lama memiliki e-commerce.
“Pasalnya, Indonesia memiliki keterbatasan infrastruktur dan logistik, namun walaupun demikian, Tokopedia tetap dapat menjadi marketplace e-commerce terdepan di Indonesia,” katanya.
Selain itu, pasar digital di Indonesia bisa dibilang masih muda, karena walaupun adopsi internet berkembang pesat, hanya 34 persen masyarakat Indonesia yang terkoneksi dengan internet. Angka tersebut termasuk yang rendah di ASEAN.
“Sehingga butuh waktu dan usaha untuk menghasilkan banyak lagi startup unicorn di Indonesia. Terutama, Indonesia masih harus membangun ekosistem startup yang kondusif, agar dapat menghasilkan startup berkelas dunia yang siap berkompetisi,” katanya.