Jumat 19 Aug 2016 16:06 WIB

JK Ungkap akan Banyak Berikan Bansos untuk Tekan Ketimpangan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Republika/ Septianjar Muharam
Wakil Presiden Jusuf Kalla

EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pemerintah akan terus berupaya menurunkan angka rasio gini dengan berbagai cara. Hal itu seperti memberikan berbagai jenis bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu.

"Kami berharap agar indeks rasio gini kita makin turun makin kecil, ini tentu upaya-upaya yang telah kita laksanakan banyak, memberi bantuan-bantuan kepada golongan yang kurang mampu, baik raskin, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya, KUR, tentu ada hasilnya juga kan," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (19/8).

Dengan berbagai upaya pemerintah tersebut, ia berharap angka rasio gini pun semakin baik. Ia juga mengatakan memang terdapat kesenjangan dari segi pendapatan antara masyarakat kalangan bawah dan masyarakat kalangan atas.

Kesenjangan pendapatan ini, kata dia, juga disebabkan oleh melambungnya harga-harga kebutuhan pokok. "Kesenjangan dari segi pendapatan memang juga dalam strategi yang lalu iya ada, bahwa batas yang miskin itu makin naik hanya mungkin karena harga-harga. Antara yang kaya dan miskin agak lebih jauh," kata JK.

Karena itu, dibutuhkan upaya untuk mengangkat pendapatan masyarakat kalangan bawah, tanpa menurunkan pendapatan masyarakat kalangan atas. "Misalnya dengan program-program sosial, pembangunan di daerah, pembangunan desa, pasti efeknya menyebabkan gini rasio lebih baik," kata JK.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh gini rasio sebesar 0,397 pada Maret 2016. Angka ini menurun jika dibandingan rasio gini Maret 2015 yang sebesar 0,408 persen dan September 2015 0,402.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, penurunan rasio gini ini menunjukkan adanya perbaikan pendapatan penduduk sehingga berimbas pada pengeluaran. Suryamin mengatakan, ketimpangan pengeluaran terjadi di perkotaan dan juga perdesaan. Di perkotaan, rasio gini tercatat sebesar 0,410 atau turun 0,018 poin dibanding rasio gini Maret 2015 yang sebesar 0,428. Sedangkan di daerah perdesaan, rasio gini turun 0,007 poin menjadi 0,327 dibanding rasio gini Maret 2015 yang sebesar 0,334.

Rasio gini merupakan salah satu ukuran ketimpangan. Nilai rasio gini berkisar antara 0-1. Semakin tinggi nilainya berarti semakin tinggi ketimpangan.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement