EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) luncurkan sistem pengelolaan investasi terpadu (S-Invest) dalam rangka meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar modal terutama pada produk reksa dana.
"Implementasi S-Invest sejalan dengan tujuan pengembangan pasar modal. Melalui S-Invest informasi kepemilikan investor pada reksa dana atau efek lainnya dapat terkonsolidasi," ujar Direktur Utama PT KSEI Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Selasa (30/8).
Dalam membangun S-Invest, ia mengemukakan bahwa KSEI menunjukkan Korea Securities Depository (KSD) untuk bekerja sama sebagai konsultan dan pengembangan sistem S-Invest. Sebagai lembaga kustodian sentral di Korea Selatan, KSD sukses menerapkan sistem reksa dana terpadu yaitu fundNet sejak 2004.
"Sistem itu secara nyata telah mampu membuat industri reksa dana di Korea Selatan berkembang. Total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana di Korea Selatan meningkat 279 persen dari 123 miliar dolar AS pada 2013 sebelum implementasi 'FundNet' menjadi 343 miliar dolar AS pada 2015." paparnya.
Friderica berharap melalui implementasi S-Invest kinerja industri reksa dana di dalam negeri menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. "Industri reksa dana yang berkembang akan dapat menahan guncangan. Kalau kita lihat, ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) masuk dalam tren turun, justru yang melakukan 'subscription' meningkat. Artinya, produk reksa dana dapat menjaga pasar. Maka itu betapa pentingnya reksa dana bagi industri pasar modal," katanya.