Rabu 31 Aug 2016 09:13 WIB

Kadin Berharap Kerja Sama dengan UE dan Inggris Bisa Seiring

Red: Nidia Zuraya
Uni Eropa
Uni Eropa

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Lepasnya Inggris dari Uni Eropa (UE) membuat pembahasan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Uni Eropa dengan Indonesia menjadi sedikit tersendat. Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani berharap pembahasan kerja sama dagang bisa tetap beriringan.

Shinta mengatakan, meski antara Uni Eropa dengan Indonesia masih terus membahas perjanjian ini dan tidak ada perubahan tanggal untuk menyepakati isi perjanjian, namun karena adanya refrendum Brexit membuat Uni Eropa harus memecah konsentrasi.

"Sampai saat ini kita masih on schedule dalam pembahasan CEPA. Namun karena ada refrendum, tentu kita jadi akan membuat perjanjian dagang baru dengan Inggris. Inggris menyambut baik hal ini, namun kita belum tau dari EU. Kita berharap keduanya bisa beriringan," ujar Shinta, Rabu (31/8).

Shinta mengakui UE dengan Inggris masih terus membahas dan disibukkan dengan refrendum Brexit. Namun hal tersebut dipastikan baik dari UE maupun Inggris tak akan menggangu kerja sama dagang dengan Indonesia. Keduanya mempunyai niat yang sama untuk mengembangkan investasinya di Indonesia.

Shinta mengatakan, dalam urusan isi perjanjian hingga kini masih dalam tahap pembahasan baik dari pemerintah Indonesia dengan Uni Eropa. Di sisi lain, Inggris juga sudah membuka peluang komunikasi dan menunjukan itikad baiknya untuk bisa bekerja sama dengan Indonesia.

"Kalau harapan kami sih bisa terus dilanjutkan dan tepat waktu semuanya. Karena pembahasan refrendum pasti akan memakan waktu yang lama ya, Inggris saya kira masih bisa bareng mengikuti perjanjian CEPA, meski nanti ketika hendak membuat perjanjian baru dengan kita tinggal merubah beberapa poin saja, tapi pada dasarnya sama," ujar Shinta.

Shinta menilai, peluang bisnis dan perkembangan ekonomi semakin baik kedepan. Terlebih lagi, khususnya pada Indonesia baik EU maupun Inggris sendiri melihat Indonesia merupakan pasar yang baik untuk berinvestasi. Keduanya pun sepakat untuk melanjutkan dan mengembangkan kerja sama dagang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement