Sebagai agen BRI Link, di toko kelontong tersebut Endartono menjual berbagai produk BRI, seperti membantu untuk membuka tabungan Basic Saving Account (BSA) yang dapat menabung dengan nilai kecil misalnya Rp 1.000. Kemudian asuransi mikro dan uang elektronik BRI, Brizzi. Selain itu, dengan memiliki akun rekening tabungan BSA tersebut, nasabah juga dapat membeli token listrik dan pulsa ponsel.
Endartono mengaku penghasilannya dari menjadi agen BRI Link tidaklah banyak dibandingkan pendapatannya dari berdagang. Namun, menjadi agen BRI Link rupanya menambah jumlah pelanggan serta menarik pelanggan untuk membeli dagangannya yang lain, seperti peralatan sekolah, mainan, sembako dan alat-alat elektronik. Hingga setahun menjadi agen, Endartono telah melayani sekitar 500 transaksi per bulan.
"Saya bantu membuka rekening BSA disini, referral dengan bank. Walaupun kantor BRI deket disini, tapi kan banyak orang yang nggak suka ke bank. Ada juga yang suka beli token listrik. Saya seneng jadi agen nambah pelanggan sama berkah juga bantu orang," tuturnya.
Kemudian dengan didampingi oleh Direktur Bisnis dan UMKM BRI Mohammad Irfan, Ratu Maxima menyaksikan cara melakukan transaksi melalui agen BRI Link. Agen BRILink merupakan agen Laku Pandai dengan jumlah terbesar di Indonesia.
Irfan mengatakan, hingga 17 Agustus 2016 jumlah agen BRILink yaitu sebesar 66.061 agen dari target 76 ribu di akhir tahun. Jika target tersebut tercapai, maka di tahun depan pertumbuhan agen BRI Link ditargetkan menjadi 100 ribu hingga 200 ribu agen.