Selasa 13 Sep 2016 17:06 WIB

Lelang Surat Utang Negara Serap Rp 12 Triliun

Red: Nidia Zuraya
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 12 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 16,5 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (13/9), menyebutkan hasil lelang yang dilakukan ini memenuhi jumlah indikatif Rp 12 triliun dan target maksimal Rp 18 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12170914 mencapai Rp 1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,147 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 14 September 2017 ini mencapai Rp 2,331 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,1 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,7 persen.

Untuk seri FR0061, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,7846 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2022 ini mencapai Rp 3,57 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7 persen ini mencapai 6,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,92 persen.

Untuk seri FR0059, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,02381 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027 ini mencapai Rp 5,415 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7 persen ini mencapai 6,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,4 persen. Untuk seri FR0067, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,60075 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Februari 2044 ini mencapai Rp 3,6713 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini mencapai 7,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,5 persen. Pemerintah tidak memenangkan lelang untuk SUN seri FR0073, meskipun jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 1,537 triliun dengan imbal hasil terendah mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi mencapai 7,5 persen.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement