Rabu 21 Sep 2016 11:11 WIB

Venezuela Inginkan Harga Minyak Dunia 70 Dolar AS per Barel

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.

EKBIS.CO,  CARACAS -- Menteri Minyak dan Pertambangan Venezuela Eulogio Del Pino mengatakan pasokan minyak global saat ini perlu diturunkan setidaknya 10 persen sehingga dapat sesuai dengan tingkat konsumsi. 

Dilansir dari Forbes, Selasa (20/9), dalam sebuah wawancara dengan PDVSA, perusahaan minyak milik negara, Del Pino menyampaikan harga minyak yang seimbang yakni sekitar 70 dolar AS per barrel. 

"Produksi global sekitar 94 juta barel per hari, dan kita perlu menurunkan sembilan juta barel per hari untuk menjaga tingkat konsumsi," kata dia.

Pernyataan Del Pino ini disampaikan sehari setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, OPEC dan produsen minyak utama lainnya hampir mencapai kesepakatan terkait stabilitas harga minyak. Harga minyak dunia sendiri tercatat naik sehari setelah pernyataan Maduro tersebut, namun kenaikannya hanya sekitar satu persen. 

Sementara itu, produsen minyak utama akan melakukan pertemuan di sela-sela forum energi yang diselenggarakan di Algiers, pekan depan. Berbagai spekulasi pun muncul terkait kemungkinan para produsen minyak yang bisa saja menyepakati untuk menghentikan produksi. 

Dua pekan yang lalu, pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi dan Rusia yang merupakan dua produsen minyak terbesar di dunia, sepakat untuk melakukan sejumlah langkah guna menopang harga minyak. Sementara anggota lain OPEC seperti Nigeria, Libya, Irak, dan Iran memiliki pandangan yang berbeda. 

Baik Nigeria dan Libya berpendapat perlu meningkatkan produksi minyak agar dapat menutupi kerugian pendapatan minyak yang diakibatkan adanya konflik dengan para pemberontak yang melanda perekonomian kedua negara itu. Sedangkan Iran, yang hampir dapat memproduksi 4 juta barel per hari, bisa saja sepakat untuk menghentikan produksi kali ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement