EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (5/10) pagi bergerak melemah sebesar 19 poin menjadi Rp 12.984, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.965 per dolar AS.
"Dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah menyusul komentar 'hawkish' dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (The Fed)," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (5/10).
Ariston Tjendra mengemukakan bahwa pejabat The Fed itu menyatakan ada kemungkinan kuat untuk menaikkan suku bunga guna menjaga inflasi agar tekendali.
Ia menambahkan bahwa data Amerika Serikat yang diumumkan pada awal pekan ini yang terbilang positif juga turut menjadi salah satu faktor yang mendorong mata uang dolar AS, situasi itu mendorong optimisme atas kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan adanya ekspansi sektor manufaktur AS di bulan September. Survei ISM mengenai aktivitas manufaktur menunjukkan angka 51,5, lebih tinggi dari yang diperkirakan 50,3 dan lebih tinggi dari data survei di Agustus yang sebesar 49,4.