EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia dan Jepang memperpanjang kerja sama bilateral kerangka swap (bilateral swap arrangement/BSA) senilai 22,76 miliar dolar AS. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Washington, Amerika Serikat mengatakan perpanjangan kerja sama BSA ini untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan keuangan serta melengkapi jaring pengaman keuangan di tingkat regional dan global.
"Komitmen kedua otoritas untuk menjaga stabilitas keuangan regional di tengah masih terus berlangsungnya ketidakpastian di pasar keuangan global," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/10).
Penandatanganan nota kesepahaman perpanjangan kerja sama swap tersebut dilakukan di sela Sidang Tahunan Dana Moneter Internasional/Bank Dunia (Internationl Monetary Fund/World Bank), Washington, AS.
Mekanisme kerja sama swap antarnegara merupakan pertukaran mata uang dengan menetapkan bunga dan jumlah uang, yang akan dipertukarkan selama jangka waktu berlakunya perjanjian tersebut.
Fasilitas swap juga biasanya digunakan untuk melindungi nilai investasi atau kredit dari gejolak nilai tukar yang bisa menimbulkan kerugian karena adanya selisih nilai tukar.
Hadir dalam kesepakatan perpanjangan swap tersebut, Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, dan Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso.