EKBIS.CO, JAKARTA -- Laba bersih Bank BJB pada kuartal III 2016 tumbuh signifikan sebesar 55,6 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1,392 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar Rp 864 miliar.
"Pertumbuhan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 27,3 persen yoy," ujar Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan usai Analyst Meeting Kuartal III di Jakarta, Jumat (14/10).
Menurut Irfan, perseroan berhasil melakukan pengelolaan biaya operasional yang sehat serta mengendalikan struktur pendanaan menjadi lebih efisien. Hal ini terbukti dari nilai margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) yang terjaga di level 7,2 persen.
Sementara itu dari sisi kredit, Bank BJB telah menyalurkan kredit sebesar Rp 62,7 triliun pada kuartal III 2016 atau tumbuh sebesar 15,7 persen jika dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun lalu di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 54,5 triliun.
"Target kredit kami 13-14 persen, kami optimis bisa tercapai karena di kuartal III sudah melampaui target dan di atas rata-rata industri," ujar Irfan.
Untuk rasio kredit bermasalah (NPL), hingga kuartal III NPL perseroan turun menjadi sebesar 1,7 persen. Penurunan NPL ini menurut Irfan karena perseroan terus berhati-hati dalam melakukan penyaluran kredit dengan lebih memperhatikan kualitas kredit dibandingkan kuantitas.
Sementara dari sisi permodalan, saat ini rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mengalami peningkatan menjadi sebesar 18,1 persen. Dengan meningkatnya CAR tersebut, lanjut Irfan, akan memberikan ruang ekspansi kredit bagi bank BJB.
"Kecukupan modal ini memberikan ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang," kata Irfan.