Selasa 18 Oct 2016 01:41 WIB

Kementerian ESDM Evaluasi Molornya Proyek Listrik 35 Ribu MW

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Budi Raharjo
Petugas PLTU memeriksa kondisi pembangkit listrik.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas PLTU memeriksa kondisi pembangkit listrik.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengevaluasi molornya penyelesaian pembangunan listrik 35 ribu megawatt (MW) dari target yang ditetapkan. Hal ini disampaikan Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM yang didampingi oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Sedang kita evaluasi ulang. Kita lihat lagi berapa pencapaiannya. Tetapi tunggu waktu lah, nanti akan kita sampaikan," kata Arcandra di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/10).

Dalam pertemuan ini, keduanya mengaku menghadap JK untuk memberikan laporan usai dilantik pada Jumat lalu. Sebab, saat pelantikan Jonan dan Arcandra sebagai Menteri dan Wakil Menteri ESDM, JK tengah melakukan kunjungan kerja ke Makassar. Menurut Jonan, JK pun memberikan sejumlah arahan kepada keduanya, salah satunya yakni terkait pembangunan proyek listrik 35 ribu MW.

"Ya diskusi saja, fokusnya kebutuhannya apa. Proyek pemerintah 35 ribu MW. Lalu macam-macam, ya sumber daya mineral itu tantangannya apa," kata Jonan.

Baik Jonan maupun Arcandra pun mendukung prioritas pembangunan listrik di wilayah Timur sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga terjadi pemerataan. Menurut Jonan, pembangunan listrik di wilayah Timur memang harus segera diselesaikan sesuai targetnya.

"Sangat mendukung. Kan kalau di wilayah Timur memang harus dikejar. Karena banyak yang belum dilakukan atau masih banyak perlu yang dilakukan," ucapnya.

Sebelumnya, Wapres JK pernah menyampaikan penyelesaian pembangunan listrik 35 ribu MW tak akan sesuai target yang ditetapkan. Menurutnya, pembangunan listrik 35 ribu MW hanya akan tercapai sekitar 25 ribu hingga 30 ribu MW pada 2019 nanti. Yang terpenting, kata dia, layanan listrik dapat menjangkau daerah-daerah yang belum teraliri listrik. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement