EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) bersama General Electrics (GE) menjadikan peningkatan infrastruktur kereta api sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk meningkatkan konektivitas berbagai daerah baik di dalam negeri maupun dengan negara-negara ASEAN yang berkembang secara ekonomi.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, Indonesia adalah mesin ekonomi yang didukung oleh berbagai komoditas, termasuk populasi dengan jumlah signifikan yang tersebar di berbagai pulau di negeri ini. Sayangnya, sebagai konsekuensi dari hal tersebut, perkembangan ekonomi dan sosial negeri ini tidak merata.
Perkembangan infrastruktur jaringan rel kereta api secara terus menerus tentunya penting bagi peningkatan konektivitas antara bisnis dan masyarakat Indonesia, yang akan mengantarkan Indonesia ke posisi 10 besar ekonomi global.
Sudah lebih dari 70 tahun kereta api Indonesia terbukti menjadi faktor penting bagi pertumbuhan negara. Saat ini, kereta api Indonesia berfungsi sebagai tulang punggung utama sistem transportasi darat kami, membawa lebih dari 200 juta penumpang dan hampir 30 juta ton kargo setiap tahun," ujar Edy melalui keterangan tertulisnya, Rabu (19/10).
Meskipun Rencana Induk Kereta Api Edy mengatakan akan memastikan adanya peningkatan jaringan rel kereta api hingga dua kali lipat, yaitu dari 5.000 km menjadi 12.100 km di tahun 2030, kami juga perlu terus memperhatikan efisiensi armada, emisi yang lebih rendah, penghematan biaya yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan keamanan kereta api. Untuk merealisasikannya, kami bekerja sama dengan para pemimpin teknologi seperti GE.
GE yang adalah salah satu sponsor platinum ASEAN Railways CEO Conference telah mendukung sektor kereta api ASEAN dan Indonesia. Asia Pacific Director GE Transportation Mohamed Butt, mengatakan GE tetap berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam mendukung pertumbuhan industri dan memodernisasi armada PT KAI yang saat ini terdiri dari lebih dari 350 lokomotif bertenaga diesel dan lokomotif bertenaga diesel-listrik dari GE.
"Kami juga mendukung PT KAI dengan perjanjian jangka panjang untuk pemeliharaan dan perbaikan lokomotif PT KAI." ujar Butt.
Butt menekankan bahwa memiliki lokomotif yang berfungsi baik memang penting, namun digitalisasi kereta api merupakan kesempatan terbesar di industri saat ini.