Rabu 19 Oct 2016 10:06 WIB

Investor Rusia Bangun Pengolahan Ikan di Indonesia

Red: Nidia Zuraya
Pengolahan ikan. Ilustrasi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengolahan ikan. Ilustrasi

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Investor asal Rusia, Blackspace berencana berinvestasi dalam pembangunan ruang pendingin makanan atau cold storage, pabrik es dan fasilitas pengolahan hasil perikanan di Indonesia. Rencana investasi tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan delegasi Komisi IV DPR dan sejumlah kementerian Indonesia di Moskow, Rusia baru-baru ini, dalam siaran pers tertulis Blackspace Indonesia yang diterima di Jakarta, Rabu (10/10).

"Sejumlah proyek telah dikerjakan Blackspace di Indonesia sejak Agustus 2015," kata pemilik Blackspace Alexander Isaev.

Ketua Komisi IV Edhy Prabowo mengatakan DPR mendukung aktivitas Blackspace di Indonesia. Menurut Edhy, pemerintah Indonesia mengapresiasi upaya para investor yang membangun fasilitas pengolahan ikan di dalam negeri dan mendukung kebijakan larangan ekspor mineral mentah.

Kebutuhan akan infrastruktur pengolahan dan penyimpanan ikan semakin besar karena volume produksi ikan meningkat secara signifikan seiring berhasilnya kebijakan Menteri Susi dalam memberantas penangkapan ikan ilegal secara tegas.

Kelompok kerja yang di antaranya termasuk perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menentukan sepuluh lokasi pertama di mana Blackspace akan memulai pembangunan infrastruktur untuk industri perikanan dalam waktu dekat.

Untuk merealisasikan proyek tersebut, telah didirikan pula perusahaan PerindoSpace yang merupakan usaha bersama antara Blackspace dan Perum Perindo. Pembangunan tahap awal direncanakan akan dimulai dari Pulau Natuna. 

Proyek Blackspace di bidang perikanan menjadi topik pembahasan pimpinan Blackspace dengan perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang termasuk dalam anggota delegasi RI. Perusahaan ini terutama bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan sumber daya alam, termasuk pertambangan batubara kalori tinggi di Pulau Kalimantan.

Selain itu, proyek pembangunan 60 pabrik feronikel di Sulawesi Tenggara, produksi mangan dioksida di bagian barat Pulau Timor serta proyek produksi alumina di Kalimantan Barat.

Blackspace juga telah memulai pembangunan jalur rel kereta api di Kalimantan Tengah dengan total panjang 500 km guna melayani kebutuhan transportasi dan logistik perusahaan, khususnya pengangkutan batubara dari lokasi pertambangan sampai ke pelabuhan.

Di samping proyek di sektor pertambangan, Blackspace juga secara aktif berperan dalam pembangunan di bidang ekonomi strategis lainnya di Indonesia.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement