Kamis 20 Oct 2016 18:13 WIB

Kemenhub Kucurkan Subsidi Rp 200 Miliar untuk Tol Laut Swasta

Red: Esthi Maharani
Kapal laut membawa peti kemas. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Kapal laut membawa peti kemas. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan siap mengucurkan subsidi sebesar Rp 200 miliar untuk proyek tol laut yang akan dioperasikan oleh swasta pada 2017 mendatang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam diskusi yang bertajuk "Memperkuat Industri Peralatan Trasnportasi Nasional untuk Logistik" mengatakan tendernya akan dimulai tahun ini.

"Anggarannya memang 2017, tapi tender dari sekarang, uang yang dilibatkan Rp 200 miliar, kami sudah bilang ke Insa (Asosiasi Pemilik Kapal Nasional) tinggal menyiapkan syarat-syaratnya saja," katanya, Kamis (20/10).

Budi menyebutkan akan ada tiga tempat yang akan dioperasikan mulai 1 Januari 2017, yaitu di wilayah Barat Sumatra, Timur Kalimantan, dan Maluku. Dia merinci tiga trayek tersebut, di antaranya Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau-Nias-Sinabang PP, Tanjung Perak-Bawean-Belang Belang PP, dan Tanjung Perak-Kisar-Namrola-Gebe-Tobelo PP.

"Selama ini Pelni menjadi tulang punggung dalam pelayaran perintis dan saat ini kami buka kesempatan kepada swasta untuk melakukan perbaikan, peningkatan okupansi, memperbaiki jenis barang jadi bukan hanya sampai Timika, tapi juga sampai Ilaga," katanya.

Sebelumnya, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengubah dua trayek tol laut, yaitu trayek T-4 dan T-6 guna lebih mengefektifkan pelaksanaan program tol laut. Perubahan trayek pelayaran tol laut itu tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor. AL.108/4/16/DJPL-2016 tanggal 28 September 2016 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor. 108/7/8/DJPL-15 tentang Jaringan Trayek Pelayaran Tol Laut Tahun 2016 dan Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaannya.

Berdasarkan Keputusan Dirjen Hubla tersebut, jaringan pelayaran tol laut trayek T-4 yang semula melayani pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok-Makassar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak (PP), diubah menjadi Makassar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak (PP). Sedangkan, pada trayek T-6 yang semula melayani trayek pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok-Tarempa-Natuna (PP) diubah menjadi Pontianak-Natuna-Tarempa (PP).

Berikut adalah enam jaringan trayek tol laut Tahun Anggaran 2016, Trayek T-1 melayani trayek Pelabuhan Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Fak-Fak-Kaimana-Timika-Kaimana-Fak-Fak-Namlea-Wanci-Tanjung Perak.

Trayek T-2 melayani trayek Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo-Merauke-Dobo-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak. Trayek T-3 melayani trayek Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Sabu-Rote-Lewoleba-Larantuka-Tanjung-Perak.

Trayek T-4 melayani trayek Makasar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Manikwari-Makassar. Trayek T-5 melayani trayek Makassar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang-Ternate-Tobelo-Morotai-Lirung-Tahuna-Makassar. Trayek T-6 melayani trayek Pontianak-Tarempa-Natuna-tarempa-Pontianak.

sumber : antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement