EKBIS.CO, SUNDERLAND -- Nissan Motor Co (7201.T) akan membuat keputusan bulan depan terkait apakah akan tetap memproduksi model Qashqai SUV berikutnya di pabrik Sunderland di Inggris. Keraguan ini muncul setelah Inggris memutuskan meninggalkan Uni Eropa.
Chief Executive Carlos Ghosn pekan lalu bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May setelah sebelumnya memperingatkan keputusan Brexit keluar dari UE bisa menghentikan investasi di pabrik di Inggris utara.
Pabrik produksi Qashqai SUV yang populer dan diekspor ke seluruh Eropa adalah pabrik mobil terbesar di Inggris. Pabrik tersebut memproduksi 475 ribu kendaraan tahun lalu, 80 persennya diekspor.
"Kami tidak meminta keuntungan apapun (dari pemerintah Inggris), tapi kami tidak ingin kalah saing tak peduli apa diskusinya," kata dia di kantor pusat perusahaan Nissan di Yokohama seperti dikutip Reuters, Jumat (21/10).
Ia mengatakan telah menerima jaminan bahwa pemerintah Inggris akan sangat hati-hati menjaga daya saing pabrik Sunderland. "Selama saya memiliki jaminan ini, saya dapat melihat masa depan Sunderland dengan lebih mudah," lanjut dia.
Produksi model Qashqai diharapkan mulai pada 2018 atau 2019. Bisnis khawatir keputusan Brexit akan meninggalkan Inggris di luar pasar tunggal dan menghadapi tarif hingga 10 persen pada ekspor mobil.