Ketua RT 05 RW 14, Kelurahan Kalijaga Bambang Rianto mengatakan, program pemerintah ini diikuti oleh 90 persen warganya. "Pada 2014, ada program dari pemerintah. Karena gratis, banyak yang antusias dan akhirnya ikut," ujarnya.
Di rumah, Bambang hanya mengeluarkan dana Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu untuk biaya gas. Biaya ini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan menggunakan gas elpiji.
Tak hanya pelanggan rumah tangga, pelanggan dari sektor industri dan komersial pun merasakan kemudahan dalam penggunaan gas alam. Nur Wahid, pemilik Rumah Makan Nasi Jamblang Ibu Nur mengaku biaya yang dikeluarkan jika menggunakan gas alam lebih hemat ketimbang menggunakan elpiji.
Setiap bulan, Nur Wahid bisa menghabiskan hingga Rp 20 juta untuk pembelian elpiji. "Sekarang, hanya sekitar Rp 7-8 juta per bulan," katanya. Ia pun tidak direpotkan dengan berburu tabung elpiji.
Berkat penggunaan gas alam, biaya operasional rumah makan miliknya menjadi lebih hemat. Selain itu, api yang dihasilkan pun lebih stabil.
Meskipun demikian, ia menyiapkan beberapa kompor berbahan bakar elpiji untuk mengantisipasi adanya kemacetan aliran gas. "Tapi tidak sering, sejak saya pakai gas tahun 2012, hanya beberapa kali mati," ujarnya.
Perusahaan milik pemerintah ini memang terus menyasar pelanggan di segala sektor. Prioritasnya, PGN menargetkan lebih banyak lagi warga yang menjadi pengguna gas alam.
Kepala Area PGN Cirebon Ade Sutisna mengatakan total pengguna gas alam PGN Area Cirebon saat ini mencapai19.265 pelanggan. Dari jumlah itu, pelanggan rumah tangga merupakan yang terbanyak, yakni 18.974 pelanggan. Sisanya sebanyak 194 pelanggan komersial, 65 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit, dan 32 pelanggan industri jasa komersial.
"Pelanggan rumah tangga membutuhkan sekali jaringan ini," kata Ade.
Sebab, penggunaan gas alam lebih hemat dibandingkan gas elpiji. Selain itu, gas yang dihasilkan pun lebih ramah lingkungan dan proses memasak menggunakan gas ini lebih cepat.
Banyak warga Cirebon yang berharap lingkungannya terbangun jaringan gas. Ade mengatakan, hal itu dapat dipenuhi selama jaringannya ada di sekitar lingkungan warga. "Yang kita kembangkan saat ini di pelanggan yang jaringannya tersedia," kata Ade.
Di area Cirebon, PGN menargetkan pada tahun inipenambahan 506 pelanggan rumah tangga. Sampai Oktober, yang sudah terealisasi sebanyak 340 pelanggan baru.
Tak hanya pelanggan rumah tangga, PGN Area Cirebon juga membidik pasar industri. Penambahan pelanggan sektor ini dilakukan dengan membangun infrastruktur pipa gas ke wilayah industri Kanci-Brebes. Ditargetkan, pembangunan jaringan pipa ini selesai pada November tahun ini. Sudah ada 14 calon pelanggan baru di sektor industri. Dua di antaranya sudah beroperasi.
"Kebanyakan industri makanan," ujar Ade.
Meskipun dari segi jumlah tidak sebanyak sektor rumah tangga, pelanggan sektor industri merupakan pengguna gas terbesar, yaitu lebih dari 80 persen. Potensi pengembangan pelanggan dari sektor ini pun cukup besar di wilayah industri Kanci.
Jaringan gas PGN di Cirebon sudah sepanjang 402 kilometer. Dengan adanya pengembangan infrastruktur ke Kanci, maka jaringan gas PGN di Cirebon mencapai 407 kilometer. Jaringan ini akan terus diperluas supaya seluruh warga di Cirebon dapat menikmati pelayanan dari perusahaan pelat merah tersebut. Dan, gas pun mengalir sampai jauh.