EKBIS.CO, UNGARAN -- Guna mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG 3 kilogram (kg) di beberapa wilayah di Kabupaten Semarang, Pertamina menambah stok LPG tabung melon ini. Berdasakan pantauan tim pengawasan di lapangan, lonjakan konsumsi LPG 3 kilogram dipicu peralihan musim hujan.
Rumah tangga maupun usaha kecil yang biasanya mengandalkan kayu bakar sebagai bahan bakar utama, mulai beralih menggunakan LPG 3 kilogram. "Sehingga permintaan masyarakat meningkat," tegas Area Manager Communication and Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah, Suyanto, Selasa (25/10).
Gas melon disalurkan oleh PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV. Alokasi tambahan yang disiapkan Pertamina pada Oktober ini, jelasnya, mencapai 50 ribu tabung atau sekitar 6,2 persen lebih banyak dari rata-rata konsumsi normal bulanan yang mencapai kisaran 779.400 tabung.
Angka ini akan terus dipantau melalui kegiatan monitoring di lapangan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dan Hiswana Migas setempat. Guna memastikan kenyamanan pelanggan, masyarakat yang masih menemukan kendala terkait LPG maupun layanan dan produk Pertamina lainnya, dapat disampaikan kepada contact center Pertamina 1 500 000 atau via email contactpertamina4@pertamina.comdengan dilengkapi data pelaporan yang detail dan valid.
“Contact center tersebut dimaksudkan agar masyarakat dapat dengan mudah menanyakan ataupun menyampaikan informasi kepada Pertamina”, tambah Suyanto.
Ia juga menyampaikan, secara garis besar, penyediaan LPG 3 kilogram bagi masyarakat dilaksanakan dengan alur pengiriman suplai gas dari Depot maupun Terminal LPG yang diangkut menggunakan Skidtank menuju Stasiun Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE). Setelah itu, dilaksanakan pengisian ke dalam tabung untuk kemudian disalurkan melalui agen LPG yang selanjutnya mengirimkan pasokan LPG kepada pangkalan resmi.
Untuk menunjukkan ciri Pangkalan Resmi LPG sebagai salah satu jalur penjualan resmi LPG Pertamina adalah melalui papan nama khusus yang mencantumkan nama pemilik pangkalan, alamat lengkap pangkalan, asal agen penyedia dan keterangan Harga Ekonomi Tertinggi (HET) yang berlaku.
Jumlah pangkalan resmi bervariasi di tiap-tiap daerah. Kabupaten Semarang memiliki total 12 agen resmi yang menyalurkan LPG ke berbagai lokasi, termasuk ke 788 pangkalan resmi. "Apabila pelanggan ingin mendapatkan Harga Eceren Tertinggi (HET) yang sesuai dengan SK Gubernur, dianjurkan untuk melakukan pembelian melalui pangakalan," tambahnya.
Sebelumnya, kelangkaan gas ukuran 3 kilogram kembali terjadi di Kabupaten Semarang. Antara lain di Kecamatan Banyubiru, Pringapus, Ungaran Timur, Ungaran Barat dan Kecamatan Bergas.
Warga mengakui, kelangkaan gas tabung melon ini bahkan sudah berlangsung hampir dua bulan terakhir. "Dalam setahun memang ada 'musim' kelangkaan LPG, tapi tak berlangsung lama," kata Dina (32), warga Kebonwage, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru.
Namun, jelasnya, kelangkaan kali ini termasuk lama, hampir dua bulan. Akibat kelangkaan ini, warga di lingkungannya harus ke luar desa untuk mencari LPG tabung melon tersebut.
Bahkan ia sempat memadak dengan kayu bakar karena LPG sulit didapatkan. "Kalau beli ke mana- man tidak dapat, saya terpaksa bikin tungku dadakan dari batako dan memasak dengan kayu bakar," jelasnya.