EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menegaskan pihaknya harus melakukan efisiensi sejalan dengan kebijakan pemerintah mengharuskan harga bahan-bakar minyak seragam seluruh Indonesia. BBM yang dimaksud jenis tertentu dan jenis penugasan yakni Premium dan Solar bersubsidi.
"Pertamina harus kerja keras membangun efisiensi. Dengan kinerja baik, sebagian profit yang ada digunakan untuk membantu daerah-daerah tertinggal," kata Dwi saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/10).
Ia mencontohkan bagaimana program itu dimulai dari Papua. Di daerah tersebut kebutuhan Premium sekitar 28 ribu kilo liter per bulan. Sedangkan, kebutuhan Solar di Papua sekitar 15 ribu kilo liter per bulan. Dalam setahun Pertamina mengucurkan dana Rp 800 miliar sebagai biaya operasional. "Untuk membantu transport, mencapai titik itu supaya tidak ada gejolak harga. Demi menjangkau daerah terpencil yang notabene harganya mahal, itu pakai pesawat, jalan laut," tutur Dwi menjelaskan.
Pertamina, kata dia, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat demi memastikan harga tetap stabil. Ia kembali menegaskan kebijakan satu harga bisa dilaksanakan perusahaan pelat merah tersebut dengan maksimal. "Pertamina bisa mendeliver sebagian dari keuntungan untuk membiayai angkutan yang jauh," ujar Dwi.