Rabu 26 Oct 2016 15:18 WIB

Korupsi dan Birokrasi Dinilai Masih Hambat Investasi di Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Ilustrasi korupsi.
Foto: Nationofchange.org
Ilustrasi korupsi.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Iklim investasi di Indonesia dinilai masih terganjal korupsi dan birokrasi. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani mengatakan, Indonesia masih memiliki peluang untuk duduk di peringkat ke-40 sebagai negara yang memiliki kemudahan dalam berinvestasi. Sebab negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand pun mampu menggapainya.

Selain deregulasi kebijakan, dan perbaikan infrastruktur, pemerintah juga harus bisa meminimalisasi persoalan birokrasi dan korupsi yang masih menjamur. Bukan hanya pada tubuh di Pemerintahan pusat semata, Pemerintah Daerah pun masing dianggap belum sehat seutuhnya. "Ada dua menurut saya. Pertama ini masalah korupsi, kedua inefisiensi birokrasi yang masih tinggi. Ini penting untuk mendapatkan kemudahan berusaha," kata Rosan, di Jakarta, Rabu (26/10).

Menurut Rosan, jika dua hal ini bisa diselesaikan, termasuk dengan perbaikan infrastruktur maka otomastis daya saing Indonesia akan melompat tinggi. Selama ini rantai birokrasi pemerintah masih terlalu panjang karena terlalu panjang membuat semua perizinan menjadi lebih lama. Alhasil muncul oknum yang memanfaatkan hal ini dan terjadilah tindak korupsi di tubuh pemerintahan. "Menurut saya sih kita harus agresif untuk pangkas birokrasi baik yang di pusat maupun di daerah. Itu saja," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement