EKBIS.CO, JAKARTA -- Investor dalam dan luar negeri selama ini banyak melakukan kegiatan hanya di sekitar pulau Jawa. Selain sumber daya alam yang memadai, infrastruktur yang baik membuat investor lebih banyak memilih investasi di dalam Pulau Jawa.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, selama Januari-September 2016 nilai investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 250,3 triliun atau 55,2 persen. Angka ini naik 14,1 persen di periode yang sama tahun 2015 yang nilai investasinya Rp 400 triliun.
Sementara investasi di luar pulau Jawa mencapai Rp 203,1 triliun atau 44,8 persen atau naik 12,4 persen. Sebelumnya investasi Januari-September di luar Jawa pada 2015 sebesar Rp 180,7 triliun.
"Jika ditotal kenaikan nilai investasi Jawa dan Luar Jawa mencapai 13,4 persen," kata Lembong dalam konferensi pers, Kamis (27/10).
Meski investasi di Jawa masih tinggi, Lembong menilai bahwa perluasan investasi di luar pulau Jawa mulai masuk tahap awal dan permulaan. Sinyal-sinyal pertumbuhan investasi luar Jawa naik, walau angkanya masih relatif kecil.
Lembong mencontohkan, salah satu daerah yang akan mengalami peningkatan investasi adalah Manado, Sulawesi Utara. Adanya penerbangan langsung dari Cina ke Manado membuat jumlah wisatawan di kota tersebut meningkat pesat. Dari kunjungan wisatawan 12 ribu pertahun, nilai ini mulai meningkat menjadi 12 ribu per bulan.
"Saya tahu banyak investor yang mulai tertarik berinvestasi di Manado. Ini contoh kawasan luar Jawa yang mulai memperlihatkan sinyal investasi," ujar Lembong.