Ahad 06 Nov 2016 15:17 WIB

Investasi akan Picu Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi domestik pada 2017 akan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun ini. Hal ini karena Indonesia saat ini telah dipercaya oleh dunia internasional dan memiliki iklim yang menarik untuk berinvestasi.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Solikin M Juhro mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi pada akhir pekan lalu menurutnya hanya temporer. Dengan sikap pemerintah yang positif, pelaku usaha melihat ke depan ekonomi Indonesia memiliki banyak potensi untuk menarik investor.

Di sisi lain, pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan Indonesia berhasil menavigasi ekonomi dengan baik untuk mengarungi badai ketidakpastian global, merupakan pernyataan yang kuat untuk menarik investor.

"Itu statement yang sangat strong, seperti pujian karena kita mampu melaksanakan kebijakan yang konsisten, prudent fiskalnya juga structure reform yang timely dan dikawal dengan baik. Ini yang menjadi kunci kenapa kita bisa menjaga stabilitas dengan baik," ujar Solikin di Jakarta, akhir pekan lalu.

Solikin menuturkan, apabila stabilitas dijaga dengan baik, Indonesia memiliki ruang yang cukup untuk menopang ekonomi supaya lebih kuat lagi. Dengan adanya persepsi yang bagus dari dunia Internasional, maka nanti ekonomi Indonesia bisa lebih baik lagi di masa depan.

Menurutnya, tantangan terberat perekonomian di tahun depan masih karena ketidakpastian global. Ekonomi dunia masih belum solid, dan tumbuh belum merata hingga proyeksi pertumbuhannya direvisi turun dari sebelumnya. Selain itu kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral AS, Fed Fund Rate dan kebijakan Cina, juga tentunya diantisipasi oleh pasar finansial dunia.

Sehingga, kata Solikin, pemerintah dan otoritas harus memperkuat koordinasi, namun tetap konsisten dalam melakukan kebijakan moneter maupun fiskal agar dinilai lebih kredibel.

"Dengan begitu tentu orang akan senang untuk berinvestasi di sini karena kemarin sudah dicapai itu stabilitas. Stabilitas makro tidak taken for granted. Itu diupayakan, dijaga," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement