EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis adanya penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus tahun ini sebesar 0,57 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah penganggur pun berkurang 530 ribu orang. Kenaikan serapan tenaga kerja tertinggi terjadi di sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi dengan kenaikan sebesar 9,78 persen atau 500 ribu orang.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, kenaikan di sektor transportasi ini salah satunya terpengaruh oleh maraknya layanan ojek berbasis aplikasi yang memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat.
"Peningkatan tenaga kerja ada di transortasi, jadi betul kalau dilihat kenaikannya di sana, bahwa begitu terjadi untuk angkutan ojek motor, kemudian juga bermotor untuk umum. Dua hal itu berpengaruh," ujar Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (7/11).
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Sukardi menambahkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami peningkatan dari awal 2016 disebabkan oleh faktor musim, di mana pada Februari hingga Maret terjadi panen raya. Saat itu lah, kata dia, serapan tenaga kerja di sektor pertanian dan perkebunan melonjak. Sedangkan pada Agustus hingga September tidak terjadi panen raya yang bisa menyerap tenaga kerja di sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini lah yang membuat angka TPT sedikit meningkat dibandingkan awal tahun ini.
Selain itu, peningkatan perdagangan berbasis daring juga membuat TPT menurun dibanding tahun lalu. Adanya penjual produk secara online, ikut menyumbang berkurangnya pengangguran terbuka. "Kita lihat dari penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan sudah meningkatnya tinggi sekali, termasuk dari online dan offline. Kalau ojek, kelihatan. Kalau perdagangan online tidak kelihatan," katanya.
BPS mencatat, pada Agustus 2016 jumlah angkatan kerja sebesar 125,44 juta orang. Angka ini naik 3,06 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan jumlah penduduk bekerja tercatat sebanyak 3,59 juta orang dan jumlah penganggur turun sebanyak 530 ribu orang. Catatan BPS, nyaris seluruh sektor mengalami kenaikan serapan tenaga kerja kecuali sektor konstruksi yang anjlok 230 orang atau 2,8 persen.
Baca juga: Pemerintah Didesak Gaet Lebih Banyak Investasi