EKBIS.CO, JAKARTA -- Manajemen PT Adaro Energy Tbk berencana mengganti nama IndoMet Coal. Sebelumnya Adaro telah mengakuisisi 100 persen saham proyek tambang tersebut dari perusahan Australia, BHP Billiton Ltd.
"Sebelum akhir tahun mau diganti nama dulu," kata Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir, saat ditemui di Adaro Institute, Gedung Tempo Scan, Jakarta, Senin (7/11).
Tokoh yang akrab disapa Boy ini tidak menjelaskan penanggalan pasti pergantian nama IndoMet. Secara teknis, kata dia, Adaro telah melakukan perubahan manajemen di IndoMet. Boy menegaskan, status karyawan Indomet tetap aman. "Kita pertahankan, nggak ada yang dipecat," ujarnya.
IndoMet Coal merupakan proyek yang terdiri dari tujuh kontrak karya batu bara yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Timur. Detail pengakuisisian, pada 2010, Adaro memiliki 25 persen saham pada Indomet Coal. Nilai investastasinya sekitar 350 juta dolar AS hingga 500 juta dolar AS.
Kemudian perseroan resmi mengambil alih 75 persen saham IndoMet dari BHP Billiton Ltd pada 14 Oktober 2016 dengan nilai 120 juta dolar AS. Secara otomatis Adaro menguasai IndoMet 100 persen.