EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) pada Desember 2016 akan menandatangani kontrak tahun jamak atau multiyears pembangunan jembatan layang pada perlintasan tak sebidang dengan rel kereta api di empat tempat. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kelancaran mudik 2017.
Menteri PUPR, Basoeki Hadimoeljono mengatakan, keempat jalan layang tersebut akan dibangun di Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek yang diyakini dapat mengurai kemacetan dari arah keluar tol Pejagan menuju arah Purwokerto atau daerah lainnya di Selatan.
"Ditargetkan pada saat arus mudik, keempat flyover tersebut sudah bisa digunakan," ujarnya melalui siaran kepada Republika, Selasa (15/11).
Sementara itu ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang dapat digunakan pada 2018. Ia mengatakan, setelah menyelesaikan tol Pejagan-Pemalang hingga Brebes Timur, Kemen PUPR menargetkan tol Trans Jawa dapat dilalui para pemudik hingga keluar Grinsing di Kabupaten Batang yang berada di ruas tol Pemalang-Batang.
"Kedua ruas tol tersebut belum selesai namun dapat fungsional dengan kondisi jalan sebagian beraspal dan perkerasan," kata dia menambahkan.
Pembebasan lahan dua ruas tol tersebut masih mengalami kendala namun Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VII Hery Marzuki menargetkan penyelesaian pembebasan lahan pada Desember tahun ini. "Pekerjaan konstruksi dilakukan secara paralel dengan pembebasan lahan," kata dia.
Ruas Pejagan-Pemalang telah rampung hingga seksi dua di Brebes Timur. Penyelesaian seksi tiga dan empat sepanjang 38,6 kilometer (km), lanjutnya, saat ini progres pembebasan lahannya berjalan cukup baik dengan mencapai 73 persen.
Untuk pembebasan lahan Pemalang-Batang sepanjang 37,2 km, progres pembebasan lahannya saat ini telah mencapai 60 persen. Pada ruas tersebut kendala dalam konstruksi adalah adanya tanah lunak yang memerlukan waktu untuk dilakukan pemadatan.
Sementara itu pada ruas tol Batang-Semarang dari seksi satu hingga seksi lima sepanjang 73,7 km, progres pembebasan lahannya rata-rata telah mencapai 65,5 persen. Diakuinya, pada ruas tol ini kendala pelaksanaan konstruksi adalah masih banyak warga yang belum pindah meski pembebasan lahan sudah dilaksanakan.