EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempercepat pengerjaan empat ruas tol Trans-Sumatra. Empat ruas prioritas Trans-Sumatra yang ditargetkan beroperasi 2018. Empat ruas tersebut yakni Medan-Binjai, Palembang-Simpang Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar dan Pekanbaru-Dumai dengan total 310 kilometer.
Proses pembebasan lahan untuk empat ruas tersebut hingga saat ini rata-rata mencapai 57 persen. Direktur Jalan Tol PT Hutama Karya selaku pelaksana proyek, Bambang Pramusito menjelaskan, pembebasan lahan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer ini hingga (11/11) telah terealisasi 81,76 persen dengan 35,137 persen konstruksi.
"Target operasi yang akan diresmikan tahun depan (Februari 2017) adalah Medan-Binjai seksi dua dan tiga," katanya kepada wartawan dalam diskusi di gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Jakarta, Jumat (18/11).
Ruas tol Medan-Binjai dibagi menjadi tiga seksi, seksi I sepanjang 6,270 km, seksi II sepanjang 6,175 km dan seksi III 4,275 km. Saat ini seksi II dan III ruas tol Medan-Binjai telah dalam proses konstruksi dan diakui Bambang tengah berpacu dengan cuaca untuk pengerjaannya.
Seksi I dari Tanjung Mulia-Helvetia kata Bambang, baru terealisasi pembebasan lahan sebesar 50 persen. Hal tersebut dikarenakan masih adanya kendala dengan lahan yang masih didiami penduduk. Namun ia menargetkan penyelesaian konstruksi pada Oktober 2017 dan beroperasi secara fungsional pada Desember 2017.
Sementara realisasi pembebasan lahan untuk ruas Palembang-Simpang Indralaya (22 km) telah mencapai 83,79 persen atau 18,43 km. Pembebesan lahan di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang sepanjang 140 km telah terealisasi 41,86 persen atau 59 km. Di ruas ini, ia mengakui ada kendala pembebasan lahan dengan adanya lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). "Tapi diharapkan tahun ini sudah selesai," kata dia. Sedangkan untuk ruas terpanjang Pekanbaru-Dumai 131 km baru terealisasi pembebasan lahan sebesar 20,47 persen dengan konstruksi baru sekitar dua persen.