EKBIS.CO, JAKARTA – BRI Syariah (BRIS) menargetkan peningkatkan pertumbuhan pembiayaan mikro mencapai 25 persen pada 2017 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, BRIS menggandeng sejumlah komunitas dan juga menjalin kerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
“Kami ini hampir sama dengan induk, kalau induk kuat di mikro maka kami juga harusnya sama,” ujar Direktur Bisnis Mikro dan Pendanaan BRIS Erdianto Sigit di Jakarta, Ahad (20/11).
Erdianto menjelaskan, BRIS memiliki tiga skala pembiayaan mikro yakni sampai dengan Rp 25 juta, kemudian pembiayaan sampai dengan Rp 75 juta dan yang paling besar yakni sampai dengan Rp 200 juta. Untuk pembiayaan sampai dengan Rp 25 juta, BRIS tidak mengutamakan ada agunan tetapi melakukan seleksi secara tepat dengan melihat visibiltas individu yang akan mendapatkan pembiayaan tersebut. Sementara itu, untuk pembiayaan sampai dengan Rp 75 juta agunannya tidak harus dalam bentuk yang mempunyai sertifikat seperti kendaraan.
Dari tiga skala tersebut, menurut Erdianto jumlahnya imbang. Namun yang lebih besar dari sisi outstanding yakni pembiayaan sampai Rp 75 juta dan Rp 200 juta, sedangkan untuk jumlah rekening paling banyak ada di pembiayaan Rp 75 juta.
Sampai akhir Oktober 2016, pertumbuhan pembiayaan sudah mencapai Rp 5,6 triliun. Sampai dengan akhir 2016, BRIS menargetkan pembiayaan mikro bisa tembus sampai angka Rp 6 triliun. Sektor pembiayaan yang paling banyak yakni perdagangan dan jasa yang berada di atas 60 persen, sedangkan sisanya disusul oleh industri pengolahan, transportasi, dan jasa keuangan. “Insya Allah target sampai akhir tahun tercapai, dan NPF kami masih terjaga di bawah lima persen,” kata Erdianto.