EKBIS.CO, JAKARTA -- Salah satu persoalan yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun pelaku usaha rintisan (startup) adalah masalah modal. Dana yang minim dalam membangun sebuah usaha kerap membuat pelaku usaha baru ini lebih cepat meredup.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, penyaluran modal untuk UMKM pemula dan pelaku usaha rintisan memang cukup sulit. Keberadaan kredit usaha rakyat (KUR) yang menjadi alat pemerintah untuk mendorong UMKM sulit diberikan secara merata. Selama ini KUR masih terpaut dengan UMKM yang bermain di sektor perdagangan.
"KUR ini memang terus dievaluasi. Karena memang mayoritas masih teralokasi ke beberapa sektor saja," ujar Muliaman dalam Rakernas Kadin Bidang UMKM, Koperasi dan Ekonomi Kreatif, Senin (21/11).
Muliaman menjelaskan, pemberian ke sektor perdagangan tidaklah jelek, tetapi KUR juga harus diberikan pada sektor lain seperti Pertanian, pariwisata, perikanan, dan sektor lain di luar perdagangan, beberapa sektor-sektor ini memang memiliki karakteristik berbeda dengan sektor perdagangan yang keuangannya bisa berputar setiap saat. Berbeda dengan perikanan atau pertanian yang memiliki waktu musiman.
Karena KUR tidak bisa sefleksibel mungkin memberikan pendanaan tersebut, maka OJK dan Lembaga Keuangan lain tengah membuat skema agar pelaku usaha ini bisa mendapatkan suntikan pendanaan. Nantinya bisa dibeberkan sektor mana saja yang memiliki fleksibilitas, dan desain pembiayaan baik oleh KUR maupun sistem pembiayaan lain seperti modal ventura, joint venture atau pemodalan yang lain.
"KUR ini juga pilar penting, kami telah berikan saran agar KUR ini bisa lebih fleksibel. Nanti pembiayaan lain juga akan kita perbaiki sistem akan bisa masuk ke sektor selain perdagangan," ujar Muliaman.