Kamis 24 Nov 2016 07:25 WIB

Menkeu: Amnesti Pajak Bisa Ciptakan Rasa Saling Percaya

Red: Esthi Maharani
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Keuangan Sri Mulyani

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan program amnesti pajak bisa menciptakan rasa saling percaya (trust) antara negara dengan wajib pajak. Sri Mulyani menjelaskan program amnesti pajak bukan hanya sekedar kegiatan melaporkan deklarasi atau penerimaan uang tebusan, namun juga melahirkan budaya kepatuhan wajib pajak dan kepercayaan terhadap negara.

"Ini bisa menciptakan lembaran baru sehingga sikap saling percaya ini bisa memberikan dampak positif kepada pertumbuhan ekonomi, karena pajak bisa diinvestasikan kembali ke perekonomian dan masyarakat," ujarnya seusai melakukan dialog dengan profesi notaris, pengacara dan kurator di Jakarta, Rabu (23/11) malam.

Untuk itu, ia mengharapkan wajib pajak berpartisipasi dalam program amnesti pajak dan konsisten dalam membayar pajak agar bisa memberikan kontribusi sepenuhnya terhadap pembangunan dan membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan.

"Pajak merupakan instrumen penting dalam tujuan bernegara dan pengelolaan ekonomi, termasuk untuk membangun masyarakat adil dan makmur serta memobilisasi sumber daya dalam rangka investasi manusia agar ekonomi mempunyai produktivitas tinggi," ungkapnya.

Sri Mulyani menjamin uang hasil penerimaan pajak benar-benar dimanfaatkan bagi kemakmuran masyarakat dan membangun negara ini agar lebih solid dalam menghadapi tantangan maupun perkembangan global.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menggambarkan pentingnya penerimaan pajak bagi pembangunan yaitu dengan memberikan ilustrasi mengenai apa yang bisa didapatkan dari uang pajak sebanyak Rp1 triliun. Uang Rp1 triliun bisa digunakan untuk pembangunan 155 kilometer jalan dan 3.541 jembatan serta pembayaran gaji 9.400 guru senior dan 10 ribu gaji petugas kepolisian selama setahun.

Kemudian, pemberian bantuan beras kepada 729 ribu rumah tangga miskin, 93 ribu ton benih bagi petani serta 306 ribu ton pupuk bersubsidi untuk ketahanan pangan dan bantuan kepada 2,2 juta siswa SD, 1,3 juta siswa SMP dan 1 juta siswa SMA.

Selain itu, membantu pemberdayaan sumber daya manusia dan memberikan bantuan bagi pembenahan 6.765 ruang kelas SD, SMP maupun SMA, pembangunan 50 rumah sakit dan tunjangan profesi 23.585 guru selama setahun.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement