EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia timur memerlukan sosialisasi produk keuangan syariah. CEO Karim Consulting Indonesia Adiwarman Karim mengatakan perkembangan aset dan intermediasi perbankan syariah wilayah Indonesia timur relatif belum secepat Jawa dan Sumatera.
Rasio aset, pembiayaan, dan DPK syariah di wilayah Indonesia timur pada Agustus 2016 tercatat menurun dan relatif lebih rendah dari wilayah lainnya. Adiwarman mengatakan, sosialisasi dan pengenalan produk yang lebih intensif perlu terus dilakukan oleh perbankan.
"Edukasi bahwa produk perbankan syariah bersifat universal dan dapat digunakan oleh siapa saja juga dinilai perlu, mengingat beberapa daerah di Indonesia timur memiliki penduduk dengan mayoritas non muslim," ujar Adiwarman, Selasa (29/11).
Adiwarman menjelaskan, preferensi konsumen masih menjadi tantangan bagi perbankan syariah. Sebab, faktor rasional seperti informasi produk syariah yang kurang jelas, ongkos yang lebih mahal, dan pemahaman produk syariah yang belum memadai. Selain itu, ada keterbatasan layanan syariah yang membuat konsumen belum tertarik untuk memilih perbankan syariah.