EKBIS.CO, DENPASAR -- Harga sapi Bali yang saat ini masih rendah menjadi perhatian serius pemerintah provinsi. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan perlu adanya penelitian dan kajian untuk meningkatkan kualitas sapi dan daging sapi.
Harga sapi Bali saat ini masih di bawah Rp 20 juta, sehingga peternak sulit sejahtera. Jika harga hewan ternak ini minimal bisa Rp 20 juta per ekor, menurutnya, akan banyak orang mau beternak sapi. "Bali juga bisa mengekspor daging sapi dan ini akan menjadi nilai tambah. Setiap bagian daging sapi, termasuk kulitnya memiliki harga jual tinggi," kata Pastika, di Denpasar, Jumat (2/12).
Peningkatan kualitas sapi Bali, kata Pastika, berpotensi membuat sapi lokal untuk memasok kebutuhan daging sapi untuk hotel dan restoran yang ada di Bali. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Bali sedang melakukan riset menggunakan 100 ekor bibit sapi Bali. Sapi-sapi ini diberikan pakan khusus yang diharapkan menghasilkan sapi Bali berkualitas tinggi.
Produksi daging sapi di Bali mencapai 18.209,46 ton per tahun atau 3,59 persen dari produksi daging sapi nasional. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, I Putu Sumantra mengatakan hanya 33 persen dari jumlah tersebut yang dibutuhkan masyarakat Bali. "Bali selalu memasok kebutuhan sapi potong untuk provinsi lain di Indonesia yang jumlahnya mencapai 50 ribu ekor," kata Sumantra.
Daging sapi Bali dinilai berkualitas bagus. Seratnya halus dan kadar lemaknya rendah. Kualitas ini dinilai potensial untuk memenuhi kebutuhan pasar atas permintaan daging organik.