Senin 02 Jan 2017 18:37 WIB

Kembalikan Pamor Daging Sapi Bali, Pemerintah Gagas Program Bali Beef

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Sapi Bali, tak kalah dengan sapi impor.
Foto: iral-pena.blogspot.com
Sapi Bali, tak kalah dengan sapi impor.

EKBIS.CO,  DENPASAR -- Pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan pemerintah provinsi Bali akan membangun kembali ikon sapi Bali melalui program Bali Beef. Program Bali Beef ini akan mulai dijalankan pada tahun ini.

"Program ini untuk membangun nilai jual sapi Bali sehingga peternak memperoleh keuntungan lebih," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita dalam keterangan pers tertulis, Senin (2/1).

Diarmita menjelaskan, program Bali Beef bertujuan agar sapi Bali memiliki nilai jual yang tinggi dan sekaligus membangkitkan gairah peternak. Nantinya, ia melanjutkan, sapi Bali tidak lagi dijual hidup, melainkan menjual daging sapi yang memiliki harga lebih baik dibanding sapi hidup. Cara beternak masyarakat juga akan diubah dengan menjalankan konsep bisnis.

Ketut menambahkan kehadiran Program Bali Beef sangat mendukung Program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) sehingga Indonesia tidak lagi mengimpor daging sapi berkualitas tinggi. Bahkan, diharapkan akan mampu melakukan ekspor khususnya daging sapi Bali.

"Jadi, program Bali Beef dipastikan akan mampu membangun nilai tambah produk ternak dan sekaligus meningkatkan pendapatan peternak," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika meminta Kementan benar-benra mengmplementasikan prorgam Bali Beef. Sebab, diakuinya, program tersebut akan menyediakan daging sapi berkualitas tinggi setara dengan daging impor untuk konsumsi kalanga masyarakat menengah ke atas.

Ia melanjutkan, jika daging Sapi Bali segar bisa dijual setidaknya Rp 350 ribu per kilogram, maka akan meningkatkan pendapatan dan gairah peternak setempat. Namun, ia mengaku kesulitan tanpa adanya bantuan dari Kementan, terutama dalam mendatangkan investor untuk program tersebut.

"Saya maunya harga daging sapi bali yang telah diolah mendekati harga Wagyu, peternak bergairah dan untung. Kami meminta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mendatangkan investor khusus Bali Beef," ujar dia.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement