Kamis 08 Dec 2016 11:53 WIB

Ekonom Citi: Indonesia tak Bisa Abaikan Posisi Dolar AS Terhadap Rupiah

Red: Nidia Zuraya
 Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom Citi Indonesia Helmi Arman menilai kendati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini dianggap tidak mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia, namun tetap tidak bisa diabaikan begitu saja. Menurutnya, sebagian besar utang luar negeri Indonesia masih dalam kurs dolar AS, dan akan memengaruhi nominal utang itu sendiri.

"Kalau nilai tukar rupiah terhadap dolar terdepresiasi terlalu tajam dapat mengakibatkan liability atau kewajiban utang kita dalam rupiah meningkat," ujar Helmi di Jakarta, Kamis (8/12).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kondisi rupiah yang melemah terhadap dolar AS saat ini tidak mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia. Menurut Jokowi, efek terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS ke-45 membuat dolar AS menguat tidak hanya terhadap rupiah, namun juga terhadap hampir seluruh mata uang di dunia.

Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa tidak tepat apabila mengukur kondisi ekonomi Indonesia hanya melalui nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Kurs rupiah terhadap dolar bukan lagi tolok ukur yang tepat, tapi kurs rupiah terhadap mitra dagang kita," ujar Jokowi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement