EKBIS.CO, JAKARTA -- PLN bersama anak perusahaan yakni PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), berhasil meraih penghargaan Proper Hijau dalam Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)tahun 2016.
Menurut menteri LHK Siti Nurbaya Bakar saat menyerahkan penghargaan tersebut Rabu (7/12) sebagai instrumen penataan alternatif, Proper telah digunakan sebagai acuan analisis resiko oleh perbankan Indonesia. Acuan penghargaan Adhitama oleh Kementerian ESDM, serta forum buyer ILO sebagai indikator kinerja pengelolaan lingkungan bagi para pembeli. Saat ini sebanyak 17 unit pembangkit PLN meraih proper hijau.
Proper menghasilkan inovasi dan peningkatan pengelolaan lingkungan berupa efisiensi penggunaan energi sebesar 250 juta Giga Joule, efisiensi air sebesar 447 juta meter kubik, penurunan emisi 75 juta ton CO2, reduksi limbah padat non B3 sebesar 3 juta ton, reduksi limbah B3 sebesar 6 juta ton.
Prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa pembangkit listrik PLN dikelola dengan ramah lingkungan dan program pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan baik. “Proper Hijau menjadi pencapaian yang membanggakan bagi PLN sebagai penyedia listrik di Indonesia," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka melalui keterangan tertulisnya Rabu (7/12).
Setiap tahun, Kementerian LHK melakukan penilaian proper yang bertujuan mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellency). Peringkat kinerja Proper dibedakan menjadi lima warna, yaitu Emas, Hijau, Biru, Merah, dan Hitam.
Proper Hijau diberikan untuk usaha yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan. Mereka telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik. Tahun ini sebanyak 172 perusahaan mendapatkan Proper Hijau dari 1.930 peserta yang ikut dan berasal dari 111 jenis industri.