EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan energi atom Rusia, Rosatom, memuji kemampuan PT PLN (Persero) dalam membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Kepala Rosatom Asia Tenggara Egor Simonov mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir tidak hanya tentang listrik yang bersih namun juga dapat menjadi penggerak yang kuat untuk perekonomian suatu negara.
Menurut Egor, pembangunan PLTN di Indonesia menciptakan sekitar 70 ribu lapangan kerja baru, memperkuat kemampuan ilmiah dan teknis sebuah negara, dan secara umum membuka jalan bagi pembangunan ekonomi yang inovatif. Meskipun konstruksinya membutuhkan biaya yang tinggi, sebagian besar dana yang dibelanjakan untuk pembangunan PLTN akan tetap dimiliki oleh negara dalam bentuk pendapatan dari pemasok lokal serta pendapatan dari pajak.
Sedangkan dalam jangka panjang, PLTN dapat menyediakan tenaga listrik yang aman dan stabil untuk Indonesia. Dalam hal ini, Rosatom berkomitmen untuk memaksimalkan kandungan lokal dalam proyek pembangunan PLTN di semua negara di mana Rosatom beroperasi. Rosatom bekerja sama dengan PLN, para pemasok peralatan serta kontraktor pengadaan, rekayasa, dan industri (EPC) berencana melaksanakan penilaian potensi lokalisasi proyek PLTN di Indonesia.
Kepala Perencanaan dan Pengadaan Mesin PT PLN Moch Praydianto mengatakan bahwa ratusan perusahaan Indonesia dapat berpartisipasi dalam proyek konstruksi PLTN. "Di negara kita, tenaga nuklir bisa menciptakan lapangan kerja baru, memperkenalkan teknologi inovatif dan mengembangkan kompetensi baru", kata Praydianto.
PLN bertanggungjawab menyediakan infrastruktur dan akses listrik ke seluruh Indonesia, dengan total kapasitas pembangkit yang telah terpasang mencapai lebih dari 42 ribu megawatt. Dengan kebutuhan listrik yang tinggi, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat selama 10 tahun ke depan sehingga pemerintah melalui PLN, mencanangkan proyek pembangkit tenaga listrik sebesar 35 ribu megawatt.
Rosatom adalah perusahaan nuklir nasional Federasi Rusia yang memiliki 400 perusahaan industri nuklir dan lembaga riset. Perusahaan ini mengoperasikan 26.200 megawatt kapasitas nuklir pada 35 reaktor di Rusia, dan memegang 36 persen pasar pengayaan uranium global serta 17 persen pasar bahan bakar nuklir global.