EKBIS.CO, BADUNG -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) akan fokus meningkatkan pembiayaan maupun investasi pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa. Hal ini penting dalam mendukung pembangunan infastruktur semakin merata di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan, penyertaan modal negara (PMN) 2017 bukan hanya akan diarahkan untuk pembangunan infrastruktur di sekitar Jawa, tetapi akan lebih banyak disalurkan untuk kawasan tengah dan timur Indonesia. Meskipun, selama ini dalam pembangunan proyek infrastruktur di kawasan tersebut kurang menarik bagi investor karena minimnya partisipasi pemerintah daerah (pemda) dan sejumlah hambatan teknis lainnya.
"Memang dalam proses seringkali ada hambatan. Perlu dukungan dari pemda, dan dukungan politik agar pembangunan infrastruktur ini tidak lama," kata Emma dalam konferensi pers, Kamis (8/12) malam.
PT SMI menargetkan total komitmen pada 2017 naik 35 persen dari Rp 46,8 triliun selama 2016 menjadi Rp 63,8 triliun. Nilai ini dibagi dalam target komitmen pembiayaan komersial sebesar Rp 49,7 trliun, komitmen pembiayaan pemda Rp 6,2 triliun, komitmen pembiayaan PLN eks PIP sebesar Rp 7,5 triliun, serta komitmen pembiayaan berkelanjutan Rp 200 miliar. Selain total komitmen ini, PT SMI juga meningkatkan total target outstanding mencapai Rp 36,5 triliun atau naik 39 persen dari Rp 26,1 pada 2016.
Menurut Emma, PT SMI selama ini telah melakukan sejumlah bantuan berupa jasa konsultasi, pembangunan kapasitas, bantuan saran dan pembiayaan untuk pemerintah daerah. Strategi ini dijalankan agar proyek-proyek di daerah bisa segera jalan meski selama ini banyak daerah yang kondisinya belum memungkinkan.
Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja PT SMI Agresius Robajanto Kadiaman mengatakan, perseorangan berhasil menunjukan kinerja yang cukup positif dengan manajemen resiko yang baik dalam pilar bisnis pembiayaan dan investasi selam 2016. Hingga Oktober 2016, PT SMI mampu mengantongi komitmen pembiayaan sebesar Rp 39,51 triliun. Nilai ini naik dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 23,004 trilun.
Total outstanding hingga Oktober 2016 telah mencapai Rp 21,91 triliun. Nilai proyek yang yang didanai oleh PT SMI per Oktober 2016 telah mencapai Rp 175,07 triliun. Sedangkan, untuk rasio kredit bermasalah secara groos perseroan cukup rendah di level 0,91 persen pada kuartal I 2016.
"Dengan semua nilai ini kami memperkirakan terdapat multiplier effect sebesar 4,4 kali," ujar dia.