EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (BSB) Riyanto mengatakan, pada 2017 mendatang BSB fokus pada pembiayaan UMKM untuk skala kecil yakni dibawah Rp 5 miliar. Pembiayaan ini pemasarannya akan dilakukan melalui konsep Layanan Syariah Bank (LSB) di 74 outlet Bank Bukopin di seluruh Indonesia.
"Ada beberapa segmen yang disasar yakni rumah sakit, pendidikan, dan perdagangan," ujar Riyanto di Jakarta, Selasa (13/12).
Sektor mikro masih menjadi salah satu segmen bisnis yang peluangnya besar dan jumlah pembiayaan macet atau non performing finance (NPF) relatif nol persen. Riyanto mengatakan, pembiayaan UMKM untuk skala dibawah Rp 5 miliar porsinya yakni sebanyak 35 persen. Saat ini NPF BSB sekitar 2,7 persen dan sebagian besar disumbang oleh konsumer serta perdagangan.
Menurut Riyanto, tantangan perbankan syariah pada 2017 mendatang masih sangat besar sehingga tidak dipungkiri banyak pengajuan restrukturisasi untuk menjaga kualitas pembiayaan. Ke depan, BSB akan lebih berhati-hati dan ada beberapa sektor pembiayaan yang dihindari terutama yang berbasis komoditi karena sedang mengalami penurunan.
Akan tetapi, Riyanto mengatakan, apabila dalam beberapa tahun ke depan sektor komidit sudah membaik maka tidak menutup kemungkinan BSB akan memberikan pembiayaan ke sektor-sektor tersebut.
Selain fokus di pembiayaan sektor UMKM, BSB juga berencana akan masuk ke pembiayaan perumahan namun sistemnya akan sangat selektif. Menurut Riyanto, saat ini BSB sedang menyiapkan sistem pembiayaan rumah tersebut dan diharapkan pada 2017 bisa segera diterapkan.
"Kami memproyeksikan pada 2017 mendatang pertumbuhan di angka 20 persen," kata Riyanto.